Tepung Gaplek

From Kandang.Cloud

Tepung Gaplek[edit]

Tepung Gaplek adalah bahan pakan yang berasal dari singkong kering (gaplek) yang digiling hingga menjadi tepung halus. Tepung gaplek sering digunakan sebagai sumber energi dalam ransum ternak karena kandungan karbohidratnya yang tinggi. Bahan ini populer di kalangan peternak ruminansia dan unggas karena harganya yang ekonomis dan ketersediaannya yang melimpah.

Kandungan Nutrisi[edit]

Berikut adalah rata-rata kandungan nutrisi tepung gaplek:

  • Protein Kasar (PK): 2–3%
  • Serat Kasar (SK): 3–5%
  • Energi Metabolisme (EM): Sekitar 2,500–3,000 kcal/kg
  • Kalsium (Ca): Rendah
  • Fosfor (P): Rendah

Manfaat Tepung Gaplek[edit]

Tepung gaplek memiliki beberapa manfaat utama sebagai bahan pakan ternak:

  1. Sumber energi murah yang kaya karbohidrat.
  2. Mudah dicerna, terutama oleh ruminansia.
  3. Cocok digunakan sebagai bahan campuran dalam formulasi pakan ternak untuk meningkatkan palatabilitas.

Kekurangan Tepung Gaplek[edit]

Namun, tepung gaplek juga memiliki beberapa kekurangan:

  1. Kandungan protein yang sangat rendah, sehingga harus dikombinasikan dengan bahan pakan lain yang tinggi protein.
  2. Kandungan kalsium dan fosfor rendah, sehingga memerlukan tambahan bahan pakan yang mengandung mineral.
  3. Berisiko berjamur jika penyimpanannya tidak baik, terutama di lingkungan yang lembap.

Penggunaan dalam Ransum[edit]

Tepung gaplek sering digunakan sebagai bahan campuran dalam ransum ternak. Berikut adalah persentase penggunaan tepung gaplek dalam formulasi pakan:

  • Dalam ransum sapi potong: 20–30%
  • Dalam ransum domba/kambing: 15–25%
  • Dalam ransum unggas: 10–20%

Harga dan Ketersediaan[edit]

Harga tepung gaplek bervariasi tergantung wilayah dan ketersediaan bahan baku. Di Indonesia, harga tepung gaplek berkisar sekitar Rp3.000 per kilogram (data terbaru).

Catatan Penting[edit]

  • Tepung gaplek harus disimpan di tempat yang kering untuk mencegah pertumbuhan jamur.
  • Disarankan untuk memadukan tepung gaplek dengan bahan pakan lain yang kaya protein (misalnya bungkil kedelai atau konsentrat) untuk menghasilkan ransum yang seimbang.

Referensi[edit]

  • Analisis laboratorium bahan pakan lokal.
  • Pengalaman peternak dalam penggunaan tepung gaplek dalam formulasi ransum.