Ampas Kedelai
Ampas Kedelai
Ampas Kedelai adalah limbah dari proses pembuatan tahu atau susu kedelai yang memiliki nilai gizi tinggi dan sering digunakan sebagai bahan pakan ternak, terutama untuk ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba. Ampas kedelai merupakan sumber protein dan energi yang ekonomis serta mudah didapatkan.
Kandungan Nutrisi
Ampas kedelai memiliki kandungan nutrisi yang bervariasi tergantung pada proses pengolahannya, namun umumnya memiliki karakteristik berikut:
- Protein Kasar (PK): 18-25%
- Total Digestible Nutrients (TDN): 75-80%
- Serat Kasar: 12-15%
- Lemak Kasar: 5-8%
- Kandungan Air: 60-70% (pada bentuk segar)
- Energi Metabolisme: 1.9-2.3 Mcal/kg
Palabilitas
Ampas kedelai memiliki tingkat palabilitas (kesukaan ternak) yang tinggi, sehingga sangat baik dicampurkan dalam ransum untuk meningkatkan konsumsi pakan. Ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba umumnya sangat menyukai ampas kedelai, terutama jika dalam kondisi segar.
Manfaat dalam Pakan
1. Sumber Protein Berkualitas:
- Mendukung pertumbuhan otot dan jaringan pada ternak muda atau ternak yang sedang menyusui.
2. Peningkatan Produksi Susu:
- Kandungan nutrisinya membantu meningkatkan kuantitas dan kualitas susu pada sapi atau kambing perah.
3. Efisiensi Pakan:
- Kombinasi TDN dan protein kasar yang tinggi membantu meningkatkan efisiensi ransum.
Penggunaan dalam Ransum
Ampas kedelai dapat digunakan sebagai bahan campuran dalam ransum pakan ternak dengan batasan tertentu untuk menghindari efek samping seperti diare akibat kandungan air yang tinggi.
Komposisi Maksimum
- Sapi Perah: 20-25% dari total ransum.
- Sapi Potong: 15-20% dari total ransum.
- Kambing/Domba: 10-15% dari total ransum.
Cara Penyimpanan
- Ampas Segar:
- Segera digunakan dalam waktu 1-2 hari setelah produksi untuk menghindari fermentasi berlebihan. - Simpan di tempat sejuk atau tambahkan pengawet organik (seperti asam propionat) untuk memperpanjang masa simpan.
- Ampas Fermentasi:
- Ampas kedelai dapat difermentasi untuk meningkatkan daya simpan dan kualitas nutrisinya. - Fermentasi juga membantu menurunkan kadar air dan mengurangi risiko pembusukan.
Kekurangan
1. Kandungan Air Tinggi:
- Mempercepat pembusukan jika tidak segera digunakan. - Membutuhkan penanganan lebih untuk pakan kering atau fermentasi.
2. Resiko Kontaminasi:
- Berpotensi tercemar bakteri jika proses penyimpanan tidak higienis.
Tips Penggunaan
- Kombinasikan ampas kedelai dengan bahan pakan lain seperti hijauan (rumput, silase) atau konsentrat untuk mencapai keseimbangan nutrisi yang optimal.
- Jangan gunakan ampas kedelai dalam jumlah berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada ternak.